0 komentar

PERSEPSI SEBAGAI INTI KOMUNIKASI INTERPERSONAL



A.      Latar Belakang
Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi menjadi sangat penting. Setiap orang berhak untuk memperoleh informasi untuk berkembang dan berinteraksi dengan lingkungannya. Informasi sangatlah berharga bagi manusia karena informasiadalah salah satu kebutuhan bagi manusia untuk bisa mengetahui, memahami, dan mengerti hal-hal yang ada dan terjadi disekitarnya, dan masyarakat akan memasuki suatu peradaban informasi, maka peranan dan posisi informasi menjadi sangat penting. Komunikasi adalah pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dan menimbulkan efek pesan yang disampaikan melalui komunikasi interpersonal.
Dalam setiap komunikasi yang melibatkan dua orang atau beberapa orang, akan terdapat beragam pribadi yang harus dikenali, yaitu diri kita sendiri dan diri pihak/orang lain yang menjadi partner komunikasi kita. Upaya mengenali orang lain bukanlah perkara mudah dan sederhana. Upaya ini menyangkut proses psikologis yaitu persepsi. Persepsi merupakan proses internal dalam diri seseorang yang memungkinkan ia memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan sehingga hal itu mempengaruhi perilaku yang bersangkutan.
Proses persepsi melibatkan penginderaan (sensasi) atas suatu objek (pesan/informasi) yaitu melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan; kemudian perhatian (atensi) atas sesuatu objek/pesan sehingga objek/pesan itu menarik perhatian; dan interpretasi. Karena itu, persepsi merupakan inti komunikasi sedangkan penafsiran (interpretasi) merupakan inti persepsi (Mulyana, 2000).
Secara teoritik persepsi baik terhadap lingkungan fisik ataupun terhadap lingkungan sosial (termasuk lingkungan masyarakat atau organisasi seperti halnya sekolah) tidak akan akurat dan banyak memiliki keterbatasan untuk dijadikan perolehan pengetahuan/informasi. Dalam memahami suatu objek dan mempersepsi orang lain, kita harus membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap, yaitu informasi yang hanya diperoleh melalui kelima indera kita. Maka, ketika kita berkomunikasi, kita akan mendasarkan persepsi terhadap orang lain atas perilaku komunikasinya yang dapat kita amati.
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat diketahui bahwa peran persepsi dalam komunikasi merupakan unsur yang sangat penting.  Oleh sebab itu, makalah ini akan membahas lebih mendalam mengenai persepsi sebagai inti dari komunikasi interpersonal.

B.       Rumusan Masalah
1.         Apakah yang dimaksud dengan persepsi?
2.         Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi?
3.         Apakah yang dimaksud dengan persepsi sebagai inti komunikasi interpersonal?
4.         Bagaimana proses terbentuknya persepsi?
5.         Apa sajakah sifat dari persepsi?
6.         Apa saja kekeliruan dan kegagalan persepsi?

C.      Tujuan
1.      Mengetahui definisi dari  persepsi
2.      Memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi
3.      Memahami persepsi sebagai inti komunikasi interpersonal?
4.      Mengetahui proses terbentuknya persepsi?
5.      Mengetahui sifat dari persepsi?
6.      Memahami kekeliruan dan kegagalan persepsi?  Read more



0 komentar

PENGORGANISASIAN PESAN YANG EFEKTIF MELALUI INTERAKSI

A.    Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia untuk perlu berkomunikasi.
Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain. Baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali.
Sifat manusia untuk menyampaikan keingingannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang- lambang isyarat kemudian dengan kemampuan yang memberi arti dalam bentuk bahasa verbal.
Komunikasi telah memperpendek  jarak, menghemat biaya, menembus ruang dan waktu. Karena komunikasi berusaha menjembatani antara pikiran, perasaan dan kebutuhan seseorang dengan dunia luarnya. Komunikasi membangaun kontak-kontak manusia dengan menunjukkan keberadaan dirinya dan berusaha memahami kehendak, sikap, dan perilaku orang lain. Komunikasi membuat cakrawala seseorang menjadi makin luas.
Komunikasi memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan manusia, karena itu pengorganisasian pesan dalam berkomunikasi sangat perlu dilakukan untuk memberikan makna yang jelas, mudah dipahami sehingga akan tercapai tujuan dari komunikasi tersebut. Oleh karena itu kelompok kami ingin membahas bagaimana pengorganisasian pesan dalam berkomunikasi itu. Dengan mengambil judul Pengorganisasian Pesan Yng Efektif Melalui Interaksi.

B.     Rumusan masalah
1.      Apakah arti pesan dalam komunikasi intepersonal itu?
2.      Apakah pentingnya pengorganisasian pesan ?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pesan dalam komunikasi interpersonal
2.      Untuk mengetahui pentingnya pengorganisasian pesan

Read more

0 komentar

MACAM-MACAM SURAT


Pengertian Surat
             Dalam berkomunikasi, manusia saling memberikan informasi. Pemberian informasi oleh manusia dilakukan dengan dua cara, yaitu secara lisan maupun tulisan. Informasi secara lisan terjadi jika si pemberi informasi saling berhadapan baik langsung maupun tidak langsung. Proses komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan cara berbicara melalui telepon, radio, televisi, dan sebagainya. Namun jika tidak dapat berhadapan komunikasi dapat dilakukan melalui surat. Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak (orang, instansi, atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau organisasi).
B. Format Surat
            Sebagai sarana tertulis, surat memiliki format penulisan, terutama surat resmi atau dinas. Dengan adanya format surat, penulisan surat menjadi teratur, bagian-bagian surat tidak ditulis sembarang melainkan ditempatkan sesuai ketentuan. Bentuk penulisan surat atau format surat yang lazim dipergunakan ada 5 bentuk, yaitu :
(1) bentuk lurus penuh (full block style)
(2) bentuk lurus (block style)
(3) bentuk setengah lurus (semiblock style)
(4) bentuk lekuk (indented style)
(5) bentuk paragraf menggantung (hanging paragraph)
Bentuk setengah lurus atau semiblock style terdapat dua jenis, yaitu bentuk Indonesia lama (versi a) dan bentuk Indonesia baru (versi b). Berdasarkan pengamatan dalam pemakaian bentuk surat, surat-surat resmi Indonesia lama banyak menggunakan format versi a, sedangkan surat-surat resmi Indonesia baru menggunakan format versi b.
Dalam kaitan dengan format surat, Pusat Bahasa dalam kegiatan surat-menyurat sehari-hari melazimkan format setengah lurus versi b. Dan, Pusat Bahasa menganjurkan kepada masyarakat, melalui penyuluhan bahasa Indonesia di berbagai instansi, penyuluhan bahasa Indonesia melalui telepon atau melalui surat, untuk menggunakan format setengah lurus b karena ini dianggap lebih efisien dan lebih menarik. Read more

0 komentar

DASAR-DASAR ADMINISTRASI


Sebelum kita mempelajari dasar - dasar administrasi perkantoran, kita patut mengatahui APA ITU ADMINISTRASI PERKANTORAN? Administrasi perkantoran merupakan kegiatan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan untuk menyediakan keterangan serta mempermudah memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam satu hubungan sama yang lainya.

Dasar - dasar administrasi perkantoran yang akan kita bahas yaitu bagaimana seseorang dapat melakukan serangkaian pekerjaan tersebut dengan baik. Seperti dalam hal menangani surat, menangani panggilan telepon, melayani pelanggan, dan kegiatan - kegiatan lain nya yang selalu berhubungan dengan pekerjaan kantor.  
Berikut akan disajikan konsep-konsep dasar organisasi Read more

0 komentar

BEKERJA SAMA DENGAN KOLEGA


      Costumer Care (pelayanaan pelanggan/ Klien ). Bagaikan sebuah motor penggerak kearah peningkatan kualitas, menciptakan rasa senang pelanggan merupakan perjalanan yang tidak pernah berakhir yang  mengantarkan janji-janji  ketanah  terjanji dari suatu keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
     Ini merupakan  beberapa hal yang cukup jelas tetapi signifikan mengenai pentinganya pelanggan, mengenai perlunya memuaskan pelanggan, mengenai apa yang diinginkan pelanggan, jenis usaha yang kita jalani, produk yang kita hasilkan, pelayanan yang kita berikan. Bagaiman harapan pelanggan dapat kita berikan dalam hal yang strategis.
   Read more

0 komentar

POLA KOMUNIKASI


Di era globalisasi ini komunikasi memang sangat diperlukan dalam sehari- hari. Walupun terlihat simple namun dalam berkomunikasi dibutuhkan tatacara yang baik agar pesan yang dimaksud dapat tersampaikan dengan baik tanpa adanya  miss understanding (kesalahpahaman). Read more

0 komentar

PENGARUH TELEVISI SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI MODERN TERHADAP SISTEM KOMUNIKASI DI INDONESIA


PENGARUH TELEVISI SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI MODERNTERHADAP SISTEM KOMUNIKASI DI INDONESIA

A.      Pendahuluan
Revolusi elektronik, atau sering juga di sebut Revolusi. Industri Kedua dalam abad ke-20 ini, menurut pengamatan para ahli komunikasi menimbulkan "revolusi meningkatnya frustrasi" (revolution of rising frustration).
Timbulnya anggapan demikian disebabkan .media elektronik sebagai produk dari revousi Elektronik itu telah memanipulasikan keinginan khalayak, tetapi tidak menciptakan cara-cara untuk memperolehnya. Informasi yang disebarkan media massa, elektronik terutama_di lancarkan dari atas ke bawaht:,dari kaum elite ke massa khalayak,dari kota ke desa, dari yang sudah berkembang ke yang sedang berkembang.
Para ahli komunikasi telah menampilkan pernikiran-pemikirannya untuk mengubah orientasi komunikasi yang tidak sesuai dengan pembangunan yang sedang dilancarkan di mana-mana itu. untuk dapat diselaraskan dengan strategi pembangunan. Voight d.an Hanneman menyarankan agar orientasi pembangunan dan komunikasi diubah sebagai berikut:
Orientasi pembangunan dan            Orientasi pembangunan dan
Komunikasi yang lama                      Komunikasi yang Baru
  Pengawasan secara vertikal     Pengawasan secara horizontal
(dari atas ke bawah)                             (menyamping dan dari bawah keatas)
— Mengandalkan pada media massa   — Mengandalkan pada pelayanan
(komunikasi satu arah)                          Hterpersonal (komunikasi dua
dan banyak arah)
  Orientasi propaganda              Orientasi pelayanan
  Pembangunan berdasarkan          Pembangunan berdasarkan par‑
sosialisasi palsu                                      tisipasi
  Orientasi teknis/ekonomis       Orientasi kebutuhan dan hak manusia

  Tujuan dari identitas integritas,        Tujuan dari identitas dan solida‑
dan kesatuan nasional                                      solidaritas subnasional (kepentingan
etnis dan kelompok)
  Pembangunan yang diberi ciri arahan    Pembangunan yang diberi  ciri
kultural dan artistik (kadang-kadang               kreativitas kultural dan artistik
sensor)                                                              (kadang-kadang oposisi)
­—Pembangunan yang berorientasi                   — Pembangunan yang berorientasi
jawaban                                                            permasalahan atau pertanyaan
  Pembangunan yang berorientasi            Pembangunan yang berorientasi
produk                                                              proses

Orientasi pembangunan dan komunikasi yang disarankan Voight dan Hanneman itu ialah agar realisasi pembangunan dan komunikasi tidak tersentralisasi, linear dengan proses yang terisolasi, tetapi merefleksikan difusi, partisipasi, dan kebergantungan yang menyeluruh.
Dari pendapat Voight dan Hanneman yang menjadi dasar penyajian makalah ini, ada yang sudah dilaksanakan di Indonesia dan ada yang sedang dilaksanakan, hanya saja terdapat modifikasi-modifikasi sesuai dengan alam Indonesia dan kepribadian bangsa Indonesia. Dan ini memang demikian seharusnya.
Makalah ini adalah mengenai peranan televisi sebagai produk Revolusi Elektronik dalam hubungan dengan pengaruhnya terhadap di Indonesia. Bahwa pengaruh televisi itu kuat terhadap kehidupan manusia, sudah diduga dan disadari ketika media massa itu ada tahun 1962 mulai dimunculkan di tengah-tengah masyarakat. Tetapi pengaruhnya itu bisa positif, bisa negatif, bergantung pada pengelolaannya. Masalahnya sekarang
ialah: Pertama bagaimana agar pengaruhnya yang positif itu, seperti fungsi menyebarkan informasi (to inform) dan fungsi mendidik  .(to educate), dapat benar-benar dimanfaatkan, sedangkan fungsi menghibur (to entertain dan  mempengaruhi  (to influence), jangan sampai merusak tata nilai bangsa indonesia.
Yang kedua ialah bagaimana caranya agar kehadiran televisi di tengah-tengah masyarakat indonesia itu berpengaruh positif terhadap sistem komunikasi yang sedang berlangsung di indonesia, dalam arti kata seiridan media lainnaya dalam melaksanakan fungsinya. Yang terakhir inilah yang akan disorot dalam makalah ini, meskipun demikian masalah pertama tidak mungkin tidak tersinggung.
Dunia saat ini berkembang dengan pesat dalam bidang teknologi. Hal ini sangat berdampak dalam bidang komunikasi yang ada. Nah, dalam perkembangan terakhir saat dunia informasi menjadi sangat penting dalam segi kehidupan, maka komunikasipun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia. Sehingga sekarang menjdikan dunia seperti tidak memiliki batasan jarak, dan waktu lagi untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
            Media Komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi,mereproduksi,menditribuikan atau menyebarkan menyampaikan informasi. Read more





0 komentar

PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI



PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Aspek utama proses penyusunan organisasi adalah patementalisasi dan pembagian kerja. Pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1.      Cara menajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya-sumber daya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
2.      Bagian organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3.      Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan para karyawan.
4.      Cara dalam para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya.
1.      Pembagian kerja.
2.      Departementalisasi.
3.      Bagan organisasi formal.
4.      Rantai perintah dan kesatuan perintah.
5.      Tingkat-tingkat hirarki manajemen.
6.      Saluran komunikasi.
7.      Penggunaan komite.
8.      Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal.

Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Menunjukann kerangka dan susunan perwujudan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas dan wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Faktor-faktor struktur organisasi
1.      Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2.      Teknologi yang digunakan.
3.      Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
4.      Ukuran organisasi.
Unsur-unsur Struktur Organisasi
1.      Spesialisasi kegiatan.
2.      Standardisasi kegiatan.
3.      Koordinasi kegiatan.
4.      Sentralisasi dan desentralisasi.
5.      Ukuran satuan kerja.
Tujuan organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana individu-individu tidak dapat mencapainya sendiri. Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian kerja yang memungkinkan sinergi terjadi.
Bagan organisasi untuk menunjukkan struktur organisasi. Memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan diantaranya. Aspek Utama Bagan Organisasi :
1.      Pembsgisn kerja.
2.      Manajer dan bawahan atau rantai perintah.
3.      Tipe-tipe pekerjaan yang dilaksanakan.
4.      Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan.
5.      Tingkat manajemen.
Bagan organisasi ini mempunyai keuntungan juga kerugian, diantaranya :
ü  Keuntungannya
ð  Bahwa karyawan dan lain-lain diberi gambaran bagaimana organisasi disusun.
ü  Kerugiannya
ð  Bahwa masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak ditunjukkan.
Henry G. Hodges, mengemukakan empat bentuk bagan organisasi
1.      Bentuk pyramid.
2.      Bentuk vertical.
3.      Bentuk horizontal.
4.      Bentuk lingkaran.
Beberapa bentuk partemelisasi, adalah atas dasar : 1) fungsi; 2) produk atau jasa; 3) wilayah; 4) langganan; 5) proses atau peralatan; 6) waktu; 7) pelayanan; 8) alpha-numerica; 9) proyek dan matriks.
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama untuk membentuk satuan organisasi.
Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses atau peralatan. Struktur divisional mempunyai beberapa keuntungan. Karena semua kegiatan, ketrampilan dan keahlian yang diperlukan untuk memproduksi dan memasarkan produk dikelompokkan menjadi satu dibawah seorang kepala, keseluruhan pekerjaan dapat lebih mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja yang tinggi terpelihara. Kualitas dan kecepatan pembuatan keputusan meningkat.
Ada keuntungan , tentunya juga ada kerugaiannya. Yang diantaranya menyebabkan berkembangnya persaingan potensial antara sumber daya perusahaan dan konflik antara tugas-tugas dan prioritas-prioritas, masalah seberapa besar delegasi wewenang yang diberikan kepada manajer-manajer divisi, masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya overhead perusahaan, dapat menimbulkan tidak konsistensinya kebijaksanaan antara devisi-devisi, masalah duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu.
Kelompok-kelompok kerja formal organisasi, tipe-tipenya :
1.      Kesatuan tugas khusus (task force), dibentuk untuk menangani suatu masalah atau tugas khusus.
2.      Panitia tetap (standing commiters)dan panitia Ad hoc, dibentuk untuk mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, member saran manajemen puncak, atau bahkan membuat keputusan-keputusan sendiri.
3.      Dewan atau komisi.
Kelompok-kelompok organisasi informal, memainkan peranan-penting dalam dinamika perilaku organisasi. Muncul tak terhindarkan kapan saja orang-orang bergabung bersama dan berinteraksi dalam pengelompokan-pengelompokan social.